NAMA : GREGORIUS FRANSISKUS

NPM : 120404010022

MATA KULIAH : EKONOMI MAKRO

FAK/ PRODI : EKONOMI/ MANAJEMEN

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

 ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO INDONESIA 2013

Asumsi dasar ekonomi makro mencakup variabel-variabel yang dinilai memiliki dampak signifikan terhadap postur APBN. Meskipun asumsi dasar tersebut hanya sebagai ancar ancar dalam menghitung postur APBN, namun dalam kondisi tertentu, asumsi dasar tersebut dapat menjadi target yang harus dapat dicapai. Berkaitan dengan itu, menjaga stabilitas ekonomi makro menjadi keharusan dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN.

krisis fiskal dan utang di Eropa, yang diperkirakan masih akan menjadi tantangan yang harus dihadapi di tahun 2013. Tingginya beban utang yang terjadi dapat menjadi hambatan bagi upaya-upaya stimulus yang dibutuhkan oleh negara-negara di kawasan tersebut. Di samping itu, kegiatan investasi dan arus modal diperkirakan belum dapat pulih sepenuhnya sebagai dampak diturunkannya peringkat kredit (credit rating) beberapa negara Eropa di tahun 2012.

Kondisi itu dapat berpengaruh pula pada perekonomian negara Indonesia, meskipun data menunjukkan dampaknya tidak signifikan. Hal tersebut terbukti dari masih mampunya

ekonomi Indonesia untuk tumbuh 4,6 persen di tahun 2009. Kunci kemampuan tersebut

terletak pada kebijakan antisipasi dampak krisis pada saat itu. Dalam tahun 2012, Pemerintah

juga telah menyiapkan langkah-langkah terkait crisis management protocol, sehingga

Pemerintah masih optimis, bahwa di tengah perkembangan ekonomi global yang masih

diliputi ketidakpastian, kinerja ekonomi Indonesia tahun 2012 dan 2013 diharapkan masih

dapat tumbuh di atas 6,0 persen. Tantangan yang dihadapi ke depan adalah menciptakan

pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas: mampu menurunkan angka kemiskinan dan

angka pengangguran dengan lebih cepat, yang bersinergi dengan distribusi hasil-hasil

pembangunan yang lebih merata.

Sebagai dampak turunan dari hal tersebut, nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan

mengalami tekanan di tahun 2012 dan 2013. Namun, inflasi dan suku bunga diperkirakan

dapat dikendalikan pada level yang rendah sehingga secara umum kondisi ekonomi makro

ke depan dinilai masih cukup menggembirakan.

Berbagai perkembangan tersebut menjadi dasar penyusunan dan penetapan sasaran ekonomi makro, yang pada dasarnya berisi asumsi dasar ekonomi makro yang menjadi acuan dalam menghitung postur APBN. Asumsi dasar ekonomi makro tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, suku bunga, harga minyak, dan lifting minyak. Sejak tahun 2013, asumsi dasar tersebut ditambahkan dengan asumsi lifting gas, karena terdapatnya fakta bahwa produksi gas terus meningkat dan peranannya dalam menyumbang penerimaan minyak bumi dan gas bumi semakin meningkat.